JAKARTA--MICOM: Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk Anindya Bakrie menegaskan bahwa belum ada kesepakatan yang terjalin terkait rencana merger produk Esia dengan Flexi milik PT Telkom Indonesia Tbk. Namun demikian, pihak Bakrie Telecom ingin rencana ini dapat segera mungkin terealisasi sehingga biaya produksi kedua entitas dapat menjadi efisien.
"Kami inginnya lebih cepat lebih baik. Prosesnya kami ingin cepat. Intinya, dengan merger ini, ada penghematan untuk banyak pengeluaran kedua pihak, misal pemasaran dan operasionalnya," ujarnya usai pelantikan pengurus Kadin Indonesia 2011-2015 di Jakarta, Kamis (25/11).
Menurut Anindya, meski pembicaraan sudah berlangsung hingga 1,5 tahun, belum ada kesepakatan di antara kedua pihak soal struktur dan transaksi konsolidasi ini. Perlu banyak diskusi dengan memperhitungkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
"Apalagi kan kedua entitas kan sama-sama perusahaan terbuka (Tbk). Tentu akan ada banyak yang jadi pertimbangan," ujarnya.
Namun demikian, dia yakin merger kedua produk ini akan menjadikan suatu produk baru yang menjadi brand nasional yang membanggakan. Apalagi, gabungan keduanya akan menjadikan jumlah pelanggan gabungan menjadi 26-30 juta pelanggan. (OL-5)
"Kami inginnya lebih cepat lebih baik. Prosesnya kami ingin cepat. Intinya, dengan merger ini, ada penghematan untuk banyak pengeluaran kedua pihak, misal pemasaran dan operasionalnya," ujarnya usai pelantikan pengurus Kadin Indonesia 2011-2015 di Jakarta, Kamis (25/11).
Menurut Anindya, meski pembicaraan sudah berlangsung hingga 1,5 tahun, belum ada kesepakatan di antara kedua pihak soal struktur dan transaksi konsolidasi ini. Perlu banyak diskusi dengan memperhitungkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
"Apalagi kan kedua entitas kan sama-sama perusahaan terbuka (Tbk). Tentu akan ada banyak yang jadi pertimbangan," ujarnya.
Namun demikian, dia yakin merger kedua produk ini akan menjadikan suatu produk baru yang menjadi brand nasional yang membanggakan. Apalagi, gabungan keduanya akan menjadikan jumlah pelanggan gabungan menjadi 26-30 juta pelanggan. (OL-5)
0 komentar:
Posting Komentar