iSuppli meramalkan bahwa kebutuhan akan mobil berfasilitas WiFi akan meningkat menjadi 7.2 juta kendaraan pada tahun 2017, yang berarti 40x lipat dari kebutuhannya yang sekarang, sebanyak 174.000 mobil berWiFi. Solusi ini sepertinya cocok bila diterapkan di Indonesia, apalagi di ibukota yang memiliki tingkat kemacetan super parah dan infrastruktur yang sangat minim.
Memang dukungan WiFi terintegrasi ini mungkin hanya mengambil sedikit peranan dibandingkan dengan mobile broadband melalui modem 3G, namun produsen otomotif dianggap masih membutuhkan WiFi untuk konektifitas yang lebih murah serta tidak membebani konsumen dengan biaya yang tinggi.
Saat ini, produsen mobil asal Amerika, Ford telah menggunakan sistem serupa dengan pendekatan WiFi. Sistem ini memungkinkan untuk modem USB 3G untuk dicolok ke slot khusus di mobil dan membagi koneksinya secara WiFi, keunggulannya pengguna tidak perlu repot memiliki perangkat lain ketika meninggalkan mobil, cabut saja modem USB tersebut dan menggunakannya di perangkat lain. Manufaktor mobil lain seperti Audi juga demikian, melalui produk Audi A8 keluaran 2011, pengguna dapat mengakses kecepatan 3G yang menyediakan akses internet hingga ke 8 perangkat didalam mobil.
Ini berarti dapat mengubah mobil menjadi kapsul nirkabel berjalan di masa depan, dan mungkin saja lebih banyak orang yang menghabiskan waktu di mobil daripada dirumah.
0 komentar:
Posting Komentar