TELKOMVision Luncurkan Layanan TV Kabel Prabayar
Jakarta, 26 Juli 2007 –  Setelah melakukan penyempurnaan dan upgrading perangkatnya, kini  TelkomVision yang dikelola salah satu anak perusahaan Telkom, PT  Indonusa Telemedia, memperkenalkan layanan prabayar bagi pelanggan TV  Kabel di Indonesia. Ini merupakan cara baru me-mirsa televisi melalui  pemanfaatan voucher isi ulang yang pertama di Indonesia. 
Demikian  dinyatakan Vice President Public & Marketing Communication Telkom,  Eddy Kurnia di Jakarta (26/7). ”Telkom Vision merupakan cara baru untuk  menikmati siaran televisi,” jelasnya. Dengan menggunakan voucher isi  ulang, pelanggan bisa memilih saluran yang dikehendaki. ”Jadi, silakan  pilih programnya dan beli vouchernya,” lanjut Eddy. Selain melalui  voucher isi ulang, menurut Eddy, juga akan dikembangkan model non  voucher yaitu melalui ATM atau e-banking, yang semua itu ditujukan untuk  memudahkan pelanggan memperoleh akses hiburan dan informasi dengan  kenyamanan dalam mengatur beban pembayaran.
Eddy mengakui model  bisnis seperti ini merupakan hal yang baru dalam layanan TV berbayar dan  karenanya membutuhkan penyesuaian sistem serta penjelasan kepada  pelanggan. Namun demikian, Eddy yakin masyarakat akan cepat terbiasa  dengan cara ini mengingat mereka juga sudah terbiasa dengan sistem  prabayar seperti halnya dalam menggunakan layanan seluler atau  transaksi-transaksi lainnya.
Dengan sistem prabayar pelanggan  akan sangat fleksible dalam mengatur waktu dan anggaran rumah tangganya,  sehingga dapat menikmati layanan secara optimal. Untuk mendapatkan  informasi yang bermanfaat bagi keluarga, telah disajikan berbagai paket  pilihan sesuai dengan kebutuhan seperti paket–paket: Film, Pendidikan,  Olah Raga, Musik, Dunia Anak, dan sebagainya.
”Produk  TelkomVision juga berbeda dengan produk operator lainnya karena  pelanggan dapat menggunakan receiver parabola biasa (Free To Air)  sekaligus bisa menikmati paket–paket Telkomvision hanya dengan perangkat  tambahan (LNB  & Kartu Tayang) yang dapat menangkap siaran dari  satelit Telkom,” kata Eddy Kurnia. Siaran yang telah dinikmati  sebelumnya tidak hilang, bahkan bila pelanggan lupa mengisi voucher-nya  ia masih bisa menikmati siaran TV terrestrial yang bebas maupun ratusan  siaran lainnya dari luar negeri.
”Kami telah mengunjungi berbagai  daerah di seluruh kawasan Indonesia untuk memastikan layanan kami dapat  dijangkau hingga kawasan terluar maupun pedalaman Indonesia,” tandas  Eddy.  
Bersama TelkomGroup, TelkomVision akan segera melakukan  kolaborasi bisnis untuk memberikan layanan solusi total yang dapat  dinikmati oleh masyarakat dengan harga yang terjangkau. PT Indonusa  sebagai pengelola TelkomVision akan mempergunakan infrastruktur  TelkomGroup untuk mempercepat akses kepada masyarakat calon pelanggan,  sehingga pada tahun 2010 diharapkan jumlah pelanggan TelkomVison dapat  mencapai 1 juta.
Lebih Serius
Eddy Kurnia menjelaskan  setelah melakukan upgrading head end di Cibinong pada 5 Juli 2007 lalu,  kini Telkom lebih siap memasuki bisnis televisi berbayar. Telkom melihat  prospek layanan TV berbayar satelit di Indonesia sangat terbuka lebar.  ”Tahun 2007 ini, Telkom akan lebih serius dalam mengembangkan produk Pay  TV sebagai bagian dari upaya Telkom Group dalam mengembangkan bisnis  Multimedia,” jelas Eddy Kurnia.
Layanan Pay TV Telkomvision,  khususnya yang berbasis TV kabel, saat ini telah berjalan baik di  beberapa kota besar. Untuk meningkatkan layanan  dilakukan pembangunan  tambahan jaringan sebanyak 500.000 sambungan di lima kota besar, yakni  Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang dan Bali yang dapat menawarkan  produk bundling dengan Telkom Group berupa layanan  internet dan layanan  lainnya seperti home shopping, video phone, home banking, interaktif  games, CCTV, dan lain-lain.
Sementara itu, seiring dengan  pengembangan TV Kabel prabayar, TelkomVision juga sedang membangun  jaringan TV kabel digital (Digital Cable Television) tahap awal yang  berlokasi di daerah Bintaro dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan  pelanggan serta untuk memudahkan penyajian paket layanan, sehingga  layanan TelkomVision dapat lebih terjangkau serta efisiensi dan  efektifitas biaya konten akan lebih terkendali.
Eddy mengatakan  bahwa pasar televisi berbayar masih sangat terbuka, di sisi lain hingga  kini praktis tidak ada pemain dominan dalam industri televisi berbayar.  Oleh karena itu, pihaknya optimis TelkomVision akan berkembang pesat.  Saat ini terdapat tidak kurang dari 20 juta pesawat televisi di 9 kota  besar Indonesia. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan kebutuhan  informasi, hiburan serta layanan multimedia lainnya, Telkom optimis  kehadiran TelkomVision akan disambut baik oleh masyarakat.
Untuk  mendukung layanan TelkomVision, pihak PT Indonusa telah membuka Call  Center 14047 yang dapat diakses secara nasional serta website  www.telkomvision.com.  Sedangkan pelayanan langsung bisa diperoleh  dengan mengunjungi Plasa Telkom di seluruh indonesia.
Tentang PT. Indonusa Telemedia
PT.  Indonusa Telemedia (dengan Brand Name TelkomVision) merupakan anak  perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk, didirikan pada tahun 1997  oleh PT. Telkom, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), PT  Asriland cq PT Datakom Asia, dan PT Telekomindo Primabhakti untuk  mengembangkan layanan Pay TV dan Fast Internet. 
Sesuai dengan  perkembangan bisnis maka pada tahun 2004 PT Telkom melakukan  pengambilalihan kepemilikan saham sehingga menjadi mayoritas, dan posisi  terakhir pada akhir tahun 2005 menjadi 95, 68%, dan mulai saat itu  Telkom lebih serius dalam pengelolaan bisnis multimedia dengan  menempatkan TelkomVision sebagai salah satu kendaraan bisnis Pay TV dan  jasa turutannya. 
Untuk Keterangan Lebih Lanjut, Hubungi :
Eddy Kurnia
Vice President Public and Marketing Communication
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Tel.  62-22-4527455
Fax.  62-22-4521411
Email  : eddy_k@telkom.co.id
Website : www.telkom-indonesia.com
Link yang relevan : http://www.telkom.co.id/pojok-media/siaran-pers/telkomvision-luncurkan-layanan-tv-kabel-prabayar.html 
08.30 | 
		        
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar