Tragedi dunia pertambangan kembali terjadi. Setelah peristiwa terjebaknya 33 penambang Chili  beberapa bulan silam, pada hari Jumat (19/11) lalu, dikabarkan sebanyak  29 pekerja pertambangan Pike River terjebak setelah terjadi ledakan gas  yang mengubur jalan keluar tambang tersebut.
Setelah sekian hari  dilakukan upaya pertolongan, akhirnya ke 29 penambang tersebut  dinyatakan tewas pada hari rabu (24/11) setelah terjadi  ledakan besar kedua yang memupus upaya pertolongan yang akan diberikan  pihak berwenang setempat.
“Dengan menyesal, saya mengumumkan  kepada rakyat Selandia Baru bahwa pada pukul 2.37 hari ini terjadi  ledakan besar di bawah tanah, dan berdasarkan besarnya ledakan,  diperkirakan tidak akan ada yang bisa selamat,” ujar juru bicara  kepolisian Selandia Baru, Gary Knowles.
Ledakan pertama terjadi  pada hari jumat (19/11) , yang mengakibatkan jalan keluar tambang  terkubur bebatuan. Namun upaya pertolongan terus dilakukan karena  dirasa masih memungkinkan walaupun dipersulit dengan bocornya gas  beracun yang gampang meledak dari dalam tambang tersebut. 
Ledakan  kedua terjadi pada saat upaya pertolongan dilakukan pihak berwenang  setempat. Ketika melakukan pengeboran jalan masuk tambang dan mengirim  robot-robot kamera untuk memastikan lokasi para penambang. Juru bicara  Knowles menambahkan bahwa ledakan tersebut bersifat alami, bukan karena  perbuatan manusia. Knowles memaparkan bahwa tim penyelamat sudah  menggunakan bor bermata berlian yang tidak akan menimbulkan percikan api  saat bergesekan dengan material tambang berunsur besi.
Sebenarnya  peluang hidup para pekerja tambang sudah sangat tipis sejak awal.  Selain jumlah karbonmonoksida yang lebih besar dibanding oksigen dalam  tambang, tidak ada satupun tanda kehidupan dari para penambang tersebut  sejak terjadinya ledakan pertama terjadi.
Insiden ini adalah  insiden tambang terparah di Selandia Baru dalam kurun 100 tahun  terakhir. Negara Selandia Baru terkenal sebagai negara dengan tingkat  keamanan penambang paling tinggi. Sebelum kejadian ini, rata-rata hanya  tercatat ada 181 kematian penambang per tahun.






 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar